MWCNU Paiton Gandeng Sekolah Menyebarkan Islam Wasathiyah

    MWCNU Paiton Gandeng Sekolah Menyebarkan Islam Wasathiyah
    Ketua Lakpesdam MWCNU Paiton saat memberikan materi moderasi beragama

    PAITON - Ajaran Islam tentang Wasathiyah bukanlah ajaran yang baru ada. Ajaran ini telah dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi keliru jika kalau ada orang yang mengatakan paham Wasathiyah itu sesuatu yang mengada-ngada. Hal ini disampaikan Ketua Lakpesdam MWCNU Paiton Probolinggo saat memberikan materi moderasi beragama di SMA Negeri 1 Paiton, Probolinggo, Kamis (07/04/22).

    Ponirin melanjutkan, Wasathiyah yang dimaksud adalah sikap yang tidak ekstrim kanan maupun kiri. 

    "Saat ini ada paham yang sangat tekstualis juga ada paham yang sangat liberal, " imbuhnya.

    Bahkan ada aliran yang mengkafirkan-kafirkan orang lain yang tidak sepaham dengannya. Hingga mengeluarkan pernyataan bahwa orang yang tidak sepaham dengannya darahnya halal untuk di bunuh. Nauzubillah, " katanya.

    Selanjutnya, Ponirin juga menyampaikan adanya paham yang sangat liberal, bebas dalam menafsirkan Alquran dan Hadis. Sehingga ada kesalahan fatal dalam menafsirkan Alquran dan Hadis ini.

    "Kita banyak sekali menemukan orang yang sembarangan menafsirkan Alquran dan Hadis. Fenomena bisa kita lihat saat ini. Banyak orang yang menjadi ustaz sosial media, ustaz dadakan yang dengan lancang menafsirkan Alquran dan Hadis sesuai dengan keinginannya. Ini sangat kurang baik, " tegasnya.

    Ponirin sangat berharap kepada seluruh siswa SMA Negeri 1 Paiton agar agar lebih selektif mencari seorang figur yang mau dijadikan panutan. 

    "Cari figur yang tepat. Kiai-kiai pesantren yang telah memiliki keilmuan agama yang mendalam dan mempunyai kedekatan kepada Allah dengan baik, " harapnya.

    Kegiatan internalisasi Islam Wasathiyah ini dilakukan oleh MWCNU Paiton dengan menggandeng sekolah-sekolah.

    "Generasi muda kita jangan sampai terkecoh oleh mereka yang memiliki paham ekstrim. Jika itu terjadi bisa membahayakan terhadap keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, " ungkap pria berkaca mata ini.

    Ia menambahkan, ciri-ciri orang yang memiliki paham seperti itu (ekstrim) biasanya, diantaranya; anti terhadap NKRI, suka membid'ah-bid'ahkan, mengkafirkan-kafirkan orang, " jelasnya.

    Ponirin Mika

    Ponirin Mika

    Artikel Sebelumnya

    Polisi Peduli, Kapolres Probolinggo Berikan...

    Artikel Berikutnya

    Luar Biasa, Tarawih di Klinik Az-zainiyah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jajaran Kodam XIV/Hsn di Wilayah Sulsel Berikan Bantuan kepada Korban Banjir
    Kapusjianstralitbang TNI Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia
    Kodim 1710/Mimika Gelar Nobar Kegiatan Pemberian Penghargaan Kasad untuk Kampung Pancasila 2024
    Sub Satgas Pemberantasan Narkoba Berhasil Gagalkan Peredaran 20 Kg
    Pangdam XII/Tpr Serahkan 6,2 Kg Sabu dan 700 Butir Happy Five ke BNN Kalbar

    Ikuti Kami